Trauma di masa kecil mengganggu proses kreatif Yura Yunita. Ketika berusia lima tahun, cerita Yura, ia belajar main piano dan menyanyi. Ketika itu, ia mengaku belum mengenal nada sehingga ia menyanyi dengan keras. Ulah Yura, agaknya, menganggu sang kakak hingga kemudian membanting pintu dengan keras. Daarrr!
Ia, tentu saja, kaget. Peristiwa di masa kecilnya itu terus dibawanya hingga dewasa; jika akan menyanyi nada tinggi, Yura takut mengganggu orang lain. Trauma ini bahkan merembet ketika proses penggarapan lagu Intuisi tiga tahun lalu.
Yura bilang bahwa ia selalu menciptakan lagu berdasarkan pengalaman hidupnya. Intuisi memiliki makna yang sangat dalam bagi Yura. Nah, saat merekam Intuisi, Yura selalu gagal untuk mencapai nada tinggi.
Saat itu ia merasa seperti ada yang menahan, entah apa yang menahan ia tak tahu. "Dicoba sejam dua jam enggak bisa nyanyiin Intuisi karena marah banget. Akhirnya aku memutuskan untuk hipnoterapi agar dicari di mana akar permasalahannya," tutur Yura.
"Mungkin kalau teman-teman dengar lagunya bisa sampai nangis karena emang perjalanan di lagu itu emang panjang banget sampai aku harus healing diri sendiri," kata Yura melanjutkan,"supaya bisa memaafkan bukan cuma dianya tapi diri sendiri agar bisa menerima dan menghadapi kenyataan itu."
Yura mengaku menjadi lebih lega dalam menyanyikan Intuisi setelah melakukan hipnoterapi. Selain itu, Yura jadi lebih nyaman dalam menyanyikan lagu-lagu bernada tinggi.








No comments:
Post a Comment