Unggahan Bernada Rasisme, Bryan Adams Minta Maaf

IG/bryanadams

Byan Adams, penyanyi asal Kanada, mengejutkan para penggemar saat dia mengeluarkan komentar "para pemakan kelelawar" di akun instagram, buntut serangkaian konsernya yang dibatalkan gegara pandemi virus corona. Kemarin, pelantun Please Forgive Me itu meminta maaf atas ucapannya yang dianggap bernada rasisme.

Sebenarnya, ia mengaku hanya ingin mempromosikan gaya hidup vegan. "Mohon maaf kepada semua orang yang tersinggung atas unggahanku kemarin," katanya.

"Tidak ada alasan, saya hanya ingin mengatakan tentang kekejaman terhadap hewan yang mengerikan di pasar itu yang mungkin menjadi sumber virus, dan saya pun mempromosikan veganisme. Saya memiliki cinta untuk semua orang dan pikiran saya dengan semua orang yang berurusan dengan pandemi ini di seluruh dunia. Inilah lagu berjudul tepat yang akan ditampilkan malam ini di @royalalberthall." Adams pun mengunggah video saat dia menyanyi lagu Into the Fire.

Saat Bryan Adams marah-marah, seharusnya jadi malam pertama pertunjukan Bryan Adams di gedung Royal Albert Hall. "Tapi terima kasih kepada para pemakan kelelawar, para penjual binatang di pasar basah, para pencetus virus yang rakus, sekarang seluruh urusan di dunia jadi tertunda, belum lagi mereka yang menderita atau meninggal dunia akibat virus ini," kata Adam seraya menyanyikan Cuts Like a Knife.

Adams yang berusia 60 tahun itu lantas mengucapkan rasa penyesalan karena dia tak bisa tampil. "Menyenangkan bisa menjalani isolasi bersama anak-anak dan keluargaku tapi aku rindu keluragaku yang lain, para anggota band-ku, kru-ku dan para penggemar." Adams menutup unggahan dengan meminta fans untuk menjaga kesehatan dan berharap akan segera bertemu lagi dalam waktu dekat.