Setelah Farida, Duo GAZT Merilis Somedays


Setelah Februari lalu merilis single Farida, kini Widy Vierratle bersama Nicko, adiknya, lewat duo GAZT meluncurkan single Somedays. Single kedua ini dikemas dengan warna musik rock dan berlirik bahasa Inggris. Nicko mencoba mengambil sisi lembut dari musik metal yang dipadu dengan genre musik emo era awal 2000.

Lagu Farida dipersembahkan untuk mendiang maestro balet Farida Oetoyo, guru balet Widy yang merupakan ibunda dari drummer Aksan Syuman. Duo GAZT, cerita Widy, sebenarnya sudah digagas lama, namun menemukan kembali momentum ketika Widy menciptakan lagu Farida, setelah kepergian gurunya itu pada 2014.

Project duo yang pernah dirancang itu tertunda lama -- meski sudah merekam beberapa lagu -- karena sama-sama sibuk dengan pekerjaan. Widy pun terlibat proyek 1990 bersama Onadio Leonardo. "Sampai pada tahun 2014, guru balet aku, ibu Farida Oetoyo meninggal dunia, aku langsung buat lagu buat almarhumah yang judulnya Farida."

Setahun lalu, mereka berkomitmen untuk melanjutkan rencana yang tertunda itu. Selain karena materi GAZT telah rampung, menurut Widy, lagu Farida punya tempat istimewa di hatinya.

"Proyek ini juga berarti banget buat aku karena aku bermusik dengan adikku sendiri," tutur Widy,"Aku pengin orang tahu kalau dia punya talenta yang besar, dia bisa menyanyi dan I want to have fun with him and to make him happy. Aku senang akhirnya punya pengalaman bisa kerja bareng adik aku."


Nicko tak hanya jadi vokalis bersama kakaknya, dia juga memegang instrumen drum serta gitar. Widy menuturkan, grup ini dibentuk karena dia melihat kepiawaian Nicko dalam bermusik dan menciptakan lagu.

Seperti sang kakak, Nicko sudah menyukai musik sejak duduk di bangku sekolah dasar. Beranjak dewasa, Nicko mulai bermain musik dengan berbagai genre mulai dari pop, rock hingga metal.

Dahulu, kakak beradik ini pernah membuat band bersama teman-teman masa kecil, namun tidak berlangsung lama karena Widy mulai bermusik dengan band Vierra, nama lama dari Vierratale, sementara Nicko belakangan aktif sebagai penggebuk drum band Divide.

“Ide awal project ini memang dari Widy yang kontak gue. Baru tahun lalu kepikiran buat lanjutin project ini, sambil cari-cari nama yang pas karena saat itu kita belum punya nama," kata Nicko.

Nama GAZT sendiri diambil dari bahasa Basque, yang artinya muda. Kata Widy, mereka ingin kembali membuat karya yang muda dan bisa dinikmati muda-mudi masa kini. Penggarapan dan proses rekaman dilakukan di Kupink Recordings studio milik pribadi Nicko yang juga berperan sebagai produser dan sound engineer.


No comments:

Post a Comment

Adbox

@templatesyard