Sumpeh Loe, Tawaran Baru dari Blow Up Bengbeng dan Yuke

 


Andi Dianardi (vokal, Purpose/Kungpow Chickens), Bengbeng (gitar, Pas Band), Yuke (bas, Dewa) dan Uus (drum, After Coma) lewat bendera baru Blow Up melepas singel Sumpeh Loe. Lagu yang mengusung warna pop rock, alternative, hip-hop, dan hardcore ini sudah ada dalam format digital seperti di You Tube dan Spotify.


“Di Blow Up, gue menemukan passion kayak dulu, kesenangan dan gairah sama seperti di Pas Band dulu. Sebenarnya, gue tuh di lagu ini nggak merasa memainkan musik rock modern, gue rasanya seperti sedang memainkan nada pentatotik Sunda yang riang, bisa juga disebut blues Sunda gitu,” tutur Beng-Beng tersenyum. Itu sebabnya, barangkali, mereka menamai akun IG dengan @blowupsundarock. 

      


 
                

Sebenarnya, cerita Beng Beng, penggarapan lagu Blow Up sudah dirintis sejak 2016 ketika ia meminta Yuke untuk ikut berkolaborasi.  Materi musiknya sendiri sudah jadi dibuat pada 2013. Musiknya beberapa kali bongkar pasang gegara berupaya menghilangkan kesan duplikasi warna musik dari band masing-masing, meski di sana sini secara tidak langsung pengaruh itu tak bisa terhindarkan.


Kendati single pertama Sumpeh Loe berbicara tentang kritik sosial yang disampaikan dengan nada keras dan bahkan disertai narasi sarkasme, namun jalinan unsur bunyi berhasil membangun harmonisasi sehingga tetap nyaman dinikmati siapa pun. Terutama oleh penggemar masing-masing band tempat mereka berasal.  Secara alamiah hal ini berpeluang bagus sebagai melting pot para penggemarnya.

 


Sampai kini Blow Up sudah rampung membuat tiga lagu, dua single lainnya Buka Mata dan Cingciripit dikebut pembuatan klipnya pada pekan mendatang. Klip Buka Mata bakal suting di Padalarang dengan style film Mad Max, sementara Cingciripit dibuat selayaknya podcast. “Penggarapan lagu Blow Up bikin surprise saya, soalnya sudah lama banget,” tutur Andi, vokalis Blow Up.


Ya, antusiasme penggemar musik terhadap Blow Up, agaknya, menerbitkan sikap optimistis lagu mereka bakal diapresiasi. Banyak yang menilai Blow Up laiknya Rage Against The Machine (RATM). "Cool. Feels like RATM. Kang Beng Beng Morello abiez," tulis akun Sulaeman Wargadalam. "Oh ya, tapi itu wajar saja, mereka berhak menilai apa saja kok," ujar Beng Beng menimpali.


IG/blowupsundarock



No comments:

Post a Comment

Adbox

@templatesyard