Bassis Black Sabbath Geezer Butler mengenang saat seorang "gila" mengancam akan "mengorbankan" gitaris Tony Iommi di konser mereka di Nashville.
Band heavy metal - yang digawangi oleh Ozzy Osbourne pada saat itu - dikenal karena citra setan mereka, yang tidak cocok dengan ayah Geezer 'katolik yang ketat', dan beberapa orang Amerika.
Dalam sebuah wawancara dengan Reader's Digest, dia mengenang,"Ayah saya sangat tidak senang ketika dia melihat salib terbalik di sampul album pertama kami. Tapi, secara umum, tidak ada orang di Inggris atau Eropa yang terlalu peduli dengan citra setan kami."
"Namun, di AS, orang akan mengancam kami dan muncul di pertunjukan kami dengan salib dan Alkitab. Di Nashville, seseorang melompat ke atas panggung dan menyerang Tony dengan pisau. Untungnya, Tony berbalik untuk menendang amplinya yang rusak pada saat itu. Melihat penyerang kemudian ia menyingkir."
"Polisi menangkap penyerang, meski kami tidak tahu apa yang terjadi padanya. Tapi dia ingin mengorbankan Tony. Orang gila."
Pendidikan agamanya tidak menghentikan Geezer - yang baru saja merilis memoarnya 'Into the Void: From Birth to Black Sabbath – and Beyond' - untuk menyeberang ke sisi gelap.
Dia bilang,"Saya sangat religius. Tidak mengherankan karena ayah dan ibu saya, Mary, adalah penganut Katolik yang ketat dan rumah kami dipenuhi dengan gambar Yesus dan Maria."
“Di sekolah, para biarawati akan memberi tahu kami bahwa kami akan masuk neraka, jika kami tidak berperilaku baik. Mengerikan."
"Tetapi ketika saya masih remaja, saya masuk ke dalam okultisme. Majalah, film horor dengan Vincent Price dan buku-buku seperti The Devil Rides Out oleh Dennis Wheatley. Ada banyak imigran dengan agama berbeda yang datang ke Birmingham juga—Muslim dan Hindu. Sangat menarik melihat perspektif baru."
No comments:
Post a Comment